Jumat, 19 April 2013

Kiki, Si Kecil Pejuang Kehidupan

Bismillah......

Garut, 6 April 2013

Hujan, Tanah yang becek, diliputi kegelapan....

Yaa, itulah deskripsi singkat perjalanan menuju ke rumah kiki, Desa Cikajang, Kabupaten Garut

Pertama kalinya aku bertemu Kiki, sebelumnya aku sama sekali tidak mengenal bocah yang satu ini.

Sederhana,sederhana,sederhana...... kesan pertamaku terhadap bocah ini.

Ukuran rumah yang terbuat dari bilik bambu yang hampir reyot, bahkan rumah yang dibuat oleh swadaya

masyarakat. Kalo ditanya soal ukuran rumahnya? yaa mungkin 3x3 m. ukuran kamar yang jauh lebih sempit

bila dibandingkan kamar kost-ku. Canggung, yaa aku bagaikan orang asing yang tiba-tiba datang mendekat.

Sebelumnya aku hanya mengenal sosok bocah ini dari salah satu tayangan program televisi 'orang pinggiran'.

Yaa, kisah perjalanan hidup kiki salah satunya.

Walaupun hanya sebentar mengenal sosok kiki, aku yakin kisah perjalanan hidupnya tidak sebentar,

butuh perjuangan yang sangat keras. Kiki hanya tinggal dengan neneknya bernama Ma Icih. Kedua

orang tuanya meninggalkannya ketika ia berumur 3 bulan. Sampai saat ini kiki tidak pernah bertemu

kembali dengan orang tuanya. Neneknya  menderita penyakit reumatik sehingga tidak bisa berjalan sekuat

yang dulu. Terpaksalah kiki yang menjadi kepala keluarga. Pekerjaannya tentatif setiap hari, apapun

dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi tetap dengan cara yang halal mulai dari pencari alpukat

sampai pencari kayu bakar. Uang yang mampu dikumpulkannya dalam sehari sekitar Rp 3.000,00. Jika

ditanya cukup atau tidak? yaa pasti kita dapat  menjawab dengan tegas dengan uang segitu pasti tidak

mencukupi. Alhamdulillah kiki masih melanjutkan sekolah. Ketika ditanya tentang cita-cita. kiki menjawab

dengan tegas, bahwa ia ingin menjadi seorang ustadz, Subhanallah cita-cita yang jarang diinginkan ketika kita

masih kecil. Kiki ingin mengajarkan kepada orang-orang yang tinggal disekitarnya tentang ilmu agama. Kiki

hanya berharap semoga neneknya lekas sembuh dari penyakitnya. Dan masih bisa melanjutkan SMP.

Wajah kecil itu terlihat sangat lelah

Bola matanya memerah

kantong matanya berwarna kehitaman

Sangat berat beban yang ada dipundaknya

Dengan keihklasan ia menjalani ini semua

Demi harta berharga yang ia miliki satu-satunya, Neneknya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar